30 April 2013
Aku
tak kuat lagi. Sungguh mencintai dalam diam menjadi momok yang begitu
menyesakkan walau tetap indah.
Dan
mungkin inilah waktunya dimana puluhan surat cinta yang sudah kutulis secara
diam-diam dibaca oleh seluruh dunia.
Aku
bukan orang yang cukup romantis sebenarnya, tapi entahlah. Kurasa cinta
mengubah sebagian diriku, melembutkan semua kekerasan, dan memberi warna pada
hal-hal kelam.
Mencintaimu
begitu indah, walau tak selalu ringan kurasa.
Kata
orang, kalau kita mencintai seseorang maka untuk menarik simpatinya atau merebut
perhatiannya, maka dekati dulu sahabatnya.
Oke,
mungkin inilah saatnya untuk menjadikan istiqomah sebagai sahabat. Bukan hanya
agar aku mendapat perhatian atau simpati darimu tapi lebih karena aku ingin
terus kau bersamai hingga hari dimana tak ada kesempatan lagi aku berjalan
denganmu.
Aku
harap dirimu, cinta ini, dan semua surat yang ku tulis bisa menjadi salah satu
pemberat amalku dihadapan Tuhan, berdiri disisi kananku dan bukan menjadi
pemberat mizan di sisi yang lain.
Semoga
Allah berkenan membiarkan aku terus membersamai mu. Dan membuatmu setia
mengikutiku, disampingku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar