Surat Pertama

Dear.....

Sebenarnya ini bukan surat pertama yang aku buat untuk mu, tapi ini bisa menjadi awal untuk mengisahkan semua yang pernah terjadi diantara kita.
Hehe, masih sangat dini memang, baru beberapa tahun yang lalu saat keputusan itu ku ambil dengan penuh keyakinan.
Berkisah tentangmu memang indah, walau sedikit menyakitkan jika ku ingat perlakuanku padamu.
Semoga setiap surat yang kutulis bisa membuatmu iba untuk menerima azzam kesekianku, ditengah kelabilanku, dan naik-turunnya sesuatu dalam jiwa yang orang sebut dengan iman.




Mungkin aku harus bercerita bagaimana aku bisa jatuh cinta 'bukan pada pandangan pertama' memang, tapi cukup kekal hingga saat ini, atau kalau tidak salah orang bilang itu namanya istiqomah.
Benarkah? semoga!! aku juga berharap seperti itu, bisa mencintai hingga nanti maut berkenan membawaku menghadap-NYA. Karna konon katanya istiqomah itu tak mudah, tapi semoga akan menjadi mudah istiqomah dalam mencintaimu hingga akhir.

Eh, tapi aku juga harus bercerita betapa aku pernah lelah. Bukan lelah mencintaimu, tapi mungkin aku memang tengah jenuh saat itu.
*jenuh?? Tuhannn, apa benar aku tengah mencari pembenaran? aku tak percaya aku bisa begini. Orang-orang yang mencari pembenaran. Oh, tidak!!
Ibaratkan iman, mungkin itu yang dinamakan futur.
Salahku tak menyiapkan lebih banyak air dan pupuk disaat-saat tandus seperti itu

Bagaimanapun aku menyesal pernah tak melakukan hal terbaik untukmu, sempat terbersit menghindarimu.
Sangat-sangat menyesal sampai rasanya aku tak kuat menopang kepalaku sendiri. Kata orang itu tak akan ada gunanya, tapi biarlah aku terlambat daripada harus terpuruk dan kehilangan waktu lebih banyak dalam menyia-nyiakanmu

Asal kau tahu, semenjak hari yang lumayan mengejutkan itu, ditengah semua kesibukanku tentangmu, aku kembali bangun dan sadar betapa sesungguhnya aku memang mencintaimu, lebihnya aku membutuhkanmu

Mungkin aku agak egois, tapi aku merasa mungkin nanti kau yang akan menjadi saksi untukku di hadapan-NYA.
Dan dengan mencintaimu aku berharap nanti di negeri yang kekal itu, aku bisa berkumpul dengan para pencintamu yang lain, saling bersua, dalam keabadian yang indah, dekat dengan arsy-NYA

Ya, kau benar. Aku memang tengah jatuh lagi dalam cinta yang lebih dalam padamu. Kali ini aku bersungguh-sungguh.
Sebenarnya kemarin aku juga bersungguh-sungguh, walau tanpa sadar telah menyakitimu. Maksudku tanpa sadar telah menyakitii diriku-sendiri dengan membiarkanmu dipegang oleh yang lain.

Mungkin yang lain lebih baik dariku, tapi bagaimanapun aku selalu ingin menjadi salah satu orang yang menyentuhmu. Bahkan ketika yang lain meninggalkanmu, aku harap dan biarlah aku tetap ada.

Itu akan sulit. Tapi cinta ini pasti membuat segalanya menjadi mudah :)


Nb: Aku masih punya surat kedua, ketiga, dan mungkin ke-seterusnya

Full love

Me..